Lampu minyak akan habis, namun kita akan menyalakan lampu dengan darah sebab jika kita nyalakan dengan darah dia tidak akan mati

Rabu, 06 Juli 2011

konspirasi kekuasaan (2)

Militer atau Zionisme, Siapa Menang?
Langsung setelah setahun setengah perang Amerika ke Irak tahun 2003, Israel menjadi penyebab konfrontasi baru di internal lembaga politik tingkat tinggi Amerika; antara poros militer dan poros pendukung loyal Israel.
Hingga awal tahun 2005, Departemen Pertahanan Amerika menyimpulkan bahwa mengalahkan “kelompok pemberontak” dan mengendalikan Irak secara efektif adalah hal mustahil. Perang Irak secara esensial telah menjadi kesyirikan geopolitik Amerika sebab Irak yang terjajah menjadi titik pengguncang stabilitas seluruh kawasan Timur Tengah sebagai lumbung kepentingan Amerika. Perang Irak menyebabkan ketergantungan Amerika kepada Iran semakin besar.
Akibatnya, muncul polemik panas di kalangan elit politik Amerika soal siapa yang bertanggungjawab atas spekulasi perang Irak yang merugikan ini? Digelar puluhan sidang, workshop khusus, ratusan artikel ditulis dan sejumlah buku dikarang untuk menganalisis kekalahan ini

israel (konspirasi kekuasaan)

Negara bernama Israel muncul pada Mei 1948 sesuai dengan keputusan Majlis Umum PBB pada November 1987. Resolusi ini sangat berbau formalitas belaka. Sebab pendirian negara yahudi buatan di jantung dunia Arab hanya mungkin dilakukan dengan niat-niat strategis elit Amerika Serikat dan Uni Soviet saat itu yang merupakan negara terkuat pasca perang dunia.
Faktor spirit dan emosi terkait nasib yahudi di Eropa setelah penjajahan Nazi beperan dalam diri Stalin dan Truman. Tujuan terpentingnya berbeda. Uni Soviet dan Amerika melihat bahwa negara yahudi ke depan bersifat sebagai alat efektif merealisasikan kepentingan mereka jangka panjang di Timteng.